Pages

Selasa, 29 Juni 2010

BINGUNG (Puisi GeJe Part 1)

Nuju lalieur, nuju baringung, iseng-iseng weh bikin Puisi,, judulna BINGUNG !!
Namina ge nuju Bingung.. jadi puisina ge teu nyambung, bingung weh, sok ah sing baringung tah nu maca..


BINGUNG
Tiba-tiba terjadi kebingungan. Apa ini? Hanya rasa bingung
      Ketika Rasa Membingungkan, menggeluti takdir yang membingungkan
Ketika  dunia penuh dengan kebingungan, ketika raga ini merasakan arti bingung
Amarah dan belas                                                                            asih pun terlihat samar
           Ketika pikiran                                                                                            dilanda kebingungan,
       Memilih dua kebaikan                                                                            pun terlihat menyedihkan
      Urusan dunia yang tiada                                                               henti membingungkan,
      Merampas waktu yang                                                             seharusnya tenang
         Air mata yang                                                                    membingungkan,
Gradasi warna amarah                                                   yang membingungkan,
        Suara-suara gaduh yang
    seolah berkata “APA MAUMU?”
Alunan melodi yang memuakkan,
                                                                                 Kapan semua ini berakhir?
      Apa yang akan orang pedulikan
   tentang kebingungan ini?
Tidak ada
                                                                    Lalu-lalang orang itu
                                                                  terlihat membingungkan,
                                                                  Perkataan orang-orang itu
         membingungkan hati,
  
            Apa hari esok
        akan seperti ini jua?
             Berhentilah !
Sudahlah !

Karya : Roby maulana 'Bingung' Putra
 

Kamis, 24 Juni 2010

Aku.. Mencoba Menulis..


Thursday 24/6/2010

Sangat membosankan sekali hari ini. Itulah yang ada dibenak orang ini, orang yang kurus kecil yang sedang melamun di kosantnya sendiri. Penulis memutuskan untuk menulis kisahnya, lebih tepatnya hanya kisah satu hari. Kisah yang garing, tidak lucu sama sekali, hanya tulisan biasa yang inngin penulis sampaikan. Hanya untuk mengusir rasa kejenuhan dan kebosanan.

Bermula dari kemarin sore.. orang itu beranjak dari kosant dengan niat refreshing setelah penat dengan tugas-tugas yang tidak berkeprimahasiswaan, membeli beberapa bungkus ‘kentang arab’ (entah kenapa disebut gitu) dan langsung meluncur ke tempat tujuan yaitu area hotspot..
Dengan headset yang tertancap di telinganya, entah lagu apa yang sedang diputar, dia melangkah menyebrangi hiruk pikuk keramaian Gerlong, matanya sedikit silau dengan lampu mobil yang menyorotnya dari kejauhan.. cepat-cepat ia menepi.
Suasana waktu itu sudah gelap. Sekitar selepas shalat isya. Orang itu berjalan melewati gang kecil yang dipinggirnya terparkir kendaraan sembarangan.
Dengan postur tubuh yang kecil, rambut pendek dan berkacamata, orang itu terlihat lemah dengan gaya berjalan yang pelan dan kepalanya sendiri tertunduk tanpa melihat orang-orang disekelilingnya.
Tiba di ujung gang, terbaris tiga pilar besi... dia pun menyebrangi sela-selanya, tasnya sedikit tersenggol besi karena memang tasnya itu berisi sesuatu yang lumayan berat dan besar.. Laptop.
Entah kapan dia memberikan nama pada laptopnya itu, yang jelas nama ‘Haru’ itu sudah sering ia sebut mengganti nama ‘laptop’. Mungkin tujuannya agar ia bisa lebih merawat laptopnya itu, dengan memberikannya nama, ia merasa mempunyai teman dikala kesendiriannya dan merawat serta menjaganya dengan benar. Begitulah sifatnya.
Gedung-gedung tinggi itu dia pandangi satu-persatu dengan langkah kaki pelan. Matanya kembali silau dengan cahaya-cahaya lampu jalan yang cukup membuatnya terganggu. Kebiasaan ‘aneh’ orang itu salah satunya adalah memandangi langit di waktu malam dan lampu-lampu itu sedikit menghalangi pemandangan yang ia lihat. Segera ia tersenyum ketika melewati tempat gelap, karena ditempa itu dia bisa melihat langit dengan bulan dan beberapa bintang yang meramaikannya..
                “Subhanallah...”. diapun meneruskan langkahnya menuju area hotspot yang dimaksud.
Malam itu berkabut, setidaknya itu yang dia lihat ketika membuka tas dan mengeluarkan laptopnya, matanya melirik ke arah langit dan memang benar, terlihat sedikit kabut yang menghalangi pandangannya. Tempat itu gelap, hanya beberapa orang yang wajahnya bersinar terkena pantulan cahaya laptopnya sendiri. Orang itu hanya membuka beberapa situs ringan, yang bisa sedikit mengusir rasa jenuhnya. Disela-sela surfingnya diapun memakan ‘kentang arab’ tadi.
Sifatnya yang cuek dan acuh itu membuatnya santai. Manggut-manggut dengan musik ng-bit yang ia putar dan diiringi dengan kriuk-kriuknya makanan yang ia santap. Orang-orang hanya melihatnya dari kegelapan. Dia tak peduli. Akhirnya si ‘Haru’ pun mencapai batasnya. Terpaksa dengan proyek download yang belum selesai, orang itu beranjak pergi. Mencari kesenangan lainnya.
Ia kembali berjalan pelan dan tetap dengan diiringi musik-musik jepang kesukaannya. Tempat tujuannya kini adalah kos-kosant temannya. Dia berpikir mungkin disana dia bisa bercanda dan bersenang-senang tertawa lepas bersama teman-temannya. Seperti itulah biasanya. Namun sesampainya disana dia hanya menemukan satu orang saja, itupun sedang tidur-tiduran dengan malasnya. “bararosennya?” tanyanya. “ho0h..” timpal temannya itu.
Dengan segera ia mengisi energi untuk si ‘Haru’. Beberapa jam itu ia habiskan untuk mengobrol dengan temannya, sedikit surfing di HP modemnya sambil menonton TV dengan pilihan channel yang dapat menghibur tentunya (sebut saja O*J). dia pun tertawa lepas beberapa kali. Terdengar suara motor dan muncullah dua orang yang lain. Sang tuan rumah dan temannya. Suasana lumayan mendadak rame. Berbagi kisah yang dialami masing-masing pada siang tadi.
Orang itu berkata pada sang tuan rumah: “bang, ng-BB yuk..”. (istilah BB adalah singkatan dari Balai Bahasa yaitu area hotspot yang tadi dikunjunginya). Sang tuan rumah pun meng-iyakan setelah dia makan terlebih dahulu.
Padahal malam sudah sangat larut, tetapi orang itu dan sang tuan rumah akhrinya pergi juga demi menyelesaikan proyek downloadnya yang pada akhirnya setelah 94% download tercapai, kembali si ‘Haru’ itu hibernasi. Kondisi ‘Haru’ sekarang memang sedikit aneh, dia hanya mampu bertahan paling lama 50 menit, tentunya membuat orang itu tak bisa berlama-lama surfing. Keduanya pun kembali pulang ke kosant tadi.
Malam itu hanya mereka lalui bertiga. Yang satu orang autis dengan game bola-nya. Yang satu lagi autis dengan software baru yang ia download. Dan yang terakhir sibuk menyelesaikan downloadnya dengan menancapkan HP modemnya ke si ‘Haru’. Begitu dipaksakan.
Tengah malam itu akhirnya download selesai yang ternyata itu adalah sebuah film. Ya, film ‘Kamen Rider’ kesukaanya. Seperti anak kecil memang, tapi orang itu sangat mengagumi efek, kostum dan alur ceritanya. Tak heran di dalam si ‘Haru’ itu banyak sekali koleksi film Kamen Rider. Diapun menontonnya dengan sangat khusyu hingga ia menoleh ternyata kedua temannya sudah tertidur pulas.
Ia tak dapat berbuat banyak malam itu, tetap ada rasa jenuh. Ia hanya berharap besok bisa lebih menyenangkan hingga ia teringat pertanyaan temannya. “Bi, isukan rek nanaonan nya??”. Orang itupun diam. Memang bingung. Dan matanya pun tertutup.
‘Bi’ itulah panggilan orang tersebut. Yang sebenarnya banyak sekali panggilan yang ia dapat dari teman ataupun orang yang lebih tua darinya yang akrab dengannya.
“Oby”, “Bikok”, “Om”, “Ob”, “Petot”, “Shin” (yang ini agak keren), “Kobi”, “Teguh” (yang ini paling ga nyambung), “Gon”. Hm.. macem-macem deh.. orang ini berasal dari keluarga sederhana di daerah Purwakarta sana dan sempat pula dibesarkan dilingkungan asrama yang pada akhirnya iapun kuliah di UPI Bandung dan bertemu dengan teman-temannya sekarang.

“Roby Maulana Putra” itulah namanya.
Itulah Aku.

Roby Maulana Putra

Sebuah Cerita